Cara Mencari Pelanggan Bengkel Las Pagar Kanopi

Cara Mencari Pelanggan Bengkel Las Pagar Kanopi

Tips pemasaran dan cara memperlihatkan jasa perjuangan bengkel las kanopi, teralis, pagar pada calon konsumen. Trik sederhana berikut mudah mudahan bisa mengatasi problem dalam mencari dan mendapatkan pelanggan. Problem umum yang sering dihadapi pelaku urusan ekonomi bengkel las. Khususnya yang gres dirintis.

Penyebabnya alasannya ialah gres berdiri. Otomatis belum punya nama sehingga belum dikenal oleh masyarakat luas. Hal lumrah, biasa terjadi dalam jenis urusan ekonomi apapun. Jadi, perlu trik pemasaran perjuangan bengkel las yang bagus dan efektif

Macam-Macam Strategi Pemasaran Bengkel Las

Bagaimana cara semoga kebanjiran order pesanan? Strategi marketing apa yang paling efektif guna mendongkrak omzet penjualan? Harus memulai dari mana? 

Pertanyaan tersebut mungkin sering terlintas dalam benak pengusaha las pemula atau tukang las kawakan yang berniat membuka bengkel sendiri.

Perlu diketahui. Kesuksesan itu tak bisa diraih secara instant. Butuh proses untuk berhasil mendapatkan order pesanan pagar, teralis, kanopi dari konsumen. Pinginnya sih, hari ini buka bengkel las, pribadi dibanjiri pelanggan. Tapi ternyata tak semudah itu. Diperlukan mental baja berupa kesabaran, ketekunan, keuletan serta semangat pantang menyerah. Plus doa, tentu saja  

Ada banyak cara dan trik marketing guna menggaet pelanggan. Contoh:

Promosi online

Rekan-rekan bisa memanfaatkan media online ini untuk promosi dan menjual jasa las.
  • Sosial media dan aplikasi chatting: facebook, instagram, twiter, G+, BBM, WA, Line, Telegram dll
  • Situs iklan, forum internet dan market place: olx, fjb kaskus, bukalapak, tokopedia, indonetwork dll
  • Buat company website: blogsport, wordpress, tumblr, blogdetik (gratisan) atau kalau mau terlihat profesional, bikin custom web dengan domain dan hosting berbayar sendiri
  • Pasang iklan berbayar di google adword. Ini paling efektif alasannya ialah kita bisa menargetkan lokasi dan kata kunci sesuai yang kita inginkan

Promosi Offline

Caranya:
  • Pasang papan nama di depan bengkel
  • Pasang banner di jalanan
  • Cetak dan sebar brosur
  • Pasang iklan di koran, dll

Penetrasi Langsung ke Konsumen (Jemput Bola)

Inilah pokok inti dari pembahasan dalam artikel ini yang akan kita kupas tuntas.

Menawarkan jasa pembuatan kanopi, pagar, teralis pada calon konsumen dengan cara mendatangi rumah yang gres dibangun / renovasi merupakan alternatif pemasaran yang sangat efektif. Terutama buat bengkel las gres atau bengkel lama namun masih sepi pelanggan. Istilahnya, jemput bola.

Namun perlu diketahui. Semua seni administrasi pemasaran punya kelebihan dan kekurangan. Apa keuntungan dan kerugian memperlihatkan produk sistem door to door? Simak pejelasan berikut dan trik cara mengatasinya

Keuntungan sistem door to door dan tips cara memanfaatkannya

1. Tepat Sasaran

Dengan turun pribadi ke lapangan, pemasaran lebih tertarget. Kita bisa menemukan potensi pasar yaitu orang yang kira-kira memang membutuhkan jasa yang kita tawarkan secara tepat. Beda kalau sekedar sebar brosur, mungkin pribadi dibuang tanpa dibaca sama sekali.
Caranya: Harus jeli melihat

2. Berinteraksi Langsung dengan Konsumen

Bisa bertemu dan negosiasi pribadi dengan calon konsumen. Artinya kita bisa mengeluarkan jurus rayuan ajal semoga pemilik rumah mau memesan kebutuhan pagar, canopy, teralis dan barang pengelasan lain pada kita.

Artinya, kemampuan kita menghipnotis calon konsumen bisa dioptimalkan. Dengan berbicara langsung, resiko kesalahpahaman menjadi kecil. Kita juga bisa mengarahkan calon pelanggan pada produk ‘turunan’ yang mungkin diperlukan calon konsumen

Misal nih. Awalnya konsumen hanya tertarik pasang pagar saja. Kita bisa tawarkan juga kanopi, railling tangga, teralis, kawat duri, pintu rolling door. Tentunya disertai dengan analisa dan argumen yang tepat.

Contohnya dengan kata-kata atau kalimat ajal ini: “Sepertinya Bapak / Ibu butuh teralis di jendela dan kawat duri di sekeliling tembok luar. Lihat saja, kondisi samping dan belakang rumah ini masih banyak tanah kosong. Kalau tak dikasih pengaman, apa tidak berbahaya? Pencuri bisa lompat tembok dari arah sana lho...”

Mungkin alasannya ialah alasan keterbatasan dana, mereka tak serta merta pribadi pesan pada Anda. Tapi dengan memberi solusi, kita punya kesan positif di mata mereka. Dan kemungkinan besar, kelak dikala mereka punya uang, kitalah yang akan dihubungi. Bukan sales pagar lain yang pribadi pergi begitu saja dikala calon konsumen bilang, “Lain kali saja pak, kalau kami ada rezeki lebih.”

3. Mendapat Relasi Bisnis Baru

Jika kebetulan pemilik rumah tak ada di tempat, kita bisa menjalin kerja sama dengan pemborong, mandor atau kepala tukang bangunan. Tawarkan komisi menarik jikalau mereka berhasil men-deal-kan tuan rumah ke bengkel kita. Jika kita menjaga relasi baik dengan pemborong, kemungkinan untuk kerja sama jangka panjang akan terus berlanjut.

Jadi, dikala bertanya pada tukang dan dijawab pemilik rumah sedang keluar, jangan ngacir begitu saja. Sempatkan ngobrol dan tinggalkan kartu nama. Siapa tahu mereka mau jadi biro penjualan jasa las kita.

Kekurangan pemasaran dari pintu ke pintu dan tips pemecahannya

Menyita waktu dan tenaga

Cara pemasaran menyerupai ini butuh waktu dan tenaga ekstra. Namanya terjun ke lapangan pasti perlu uang transport, menyita banyak waktu dan stamina prima.

Tips cara mengatasianya gampang. Anggap saja kita jalan-jalan menikmati keindahan. Istirahat yang cukup. Kalau perlu minum jamu biar tidak loyo. Terpenting, selalu ingat anak istri di rumah butuh biaya hidup sehingga rasa capek tak terasa dikala berikhtiar.

Makan Hati

Sering mendapat penolakan, kadang terpaksa mendapatkan kata-kata agresif bisa bikin sales las makan hati. Ya, itulah seninya marketing lapangan. Tapi tak semua orang begitu. Banyak juga kok yang ramah meskipun tak membeli jasa yang kita tawarkan

Cara mengatasinya: persiapkan mental. Jangan mudah tersinggung. Balaslah sikap menyebalkan calon konsumen dengan senyuman. Kalau agresif dibalas kasar, justru merugikan diri sendiri. Tak masalah, toh masih banyak orang lain yang membutuhkan produk jasa kita.

Posisi Tawar Lemah

Karena datang duluan, Posisi tawar kita jadi lemah, seolah kitalah yang butuh order (padahal memang benar demikian :D). Selain itu, pesaing lain juga pasti telah, atau akan datang memperlihatkan produk yang sama.

Beda kalau pelanggan yang datang ke bengkel atau nelepon kita. Posisi tawar kita jadi lebih tinggi alasannya ialah merekalah yang butuh duluan. Dan untuk mencapai taraf ini, perlu waktu panjang hingga bengkel kita terkenal. Saat itulah kita tak perlu ‘turun gunung’ mencari pelanggan. Pelangganlah yang akan mencari kita.

Cara mengatasi: Kita sebaiknya tak memperlihatkan harga terlalu tinggi. Pakai patokan harga umum atau dibawahnya. Mafaatkan talenta dan pesona Anda untuk menyampaikan kesan beda dibanding sales marketing lain. Contohnya menyerupai telah dijabarkan di atas.

Contoh dialog percakapan dikala sales memperlihatkan jasa pembuatan pagar kanopi pada calon konsumen

Kata-kata dalam percakapan ini hanya sekedar rujukan saja. Sebab, cara memperlihatkan itu sifatnya kondisional. Tergantung situasi, kondisi, huruf dan reaksi dari calon pelanggan yang kita hadapi.

Contoh percakapan dalam penawaran yang gagal total plus menyakitkan

Sales: Permisi...
Calon konsumen: Maaf, tidak mendapatkan sumbangan! (banting pintu) Jdarrr!!!
Sales: (istighfar, ngeloyor pergi sambil nangis bombay)

Contoh dialog penawaran dengan progres bagus

Sales: Permisi Ibu... maaf, ijinkan saya mengganggu waktunya sebentar
Calon pelanggan: Ya, ada perlu apa ya?
Sales: Saya lihat rumah ini bagus, tapi belum dipasang pagar. Tentu rumahnya akan makin terlihat ellegant jikalau dipasang pagar. Nah, kebetulan saya bawa katalog gambar banyak sekali model pagar berbahan besi dan staenlist. Silahkan dilihat-lihat dulu. Siapa tahu ada yang cocok (sambil menyodorkan buku katalog)
Calon pelanggan: Boleh, Pak (sambil mendapatkan katalog) Tapi maaf, untuk dikala ini masih belum ada anggaran buat pagar. Nanti kalau rumahnya sudah jadi dan ada kelebihan uang, gres pesan pagar
Sales: Tak problem ibu. Silahkan dilihat-lihat saja dulu. Soal kapan pesannya, itu bisa diatur. Ibu simpan saja kartu nama saya. Makara sewaktu-waktu perlu, tinggal telepon saja.
Calon pelanggan: Iya Pak, terima kasih. Oya, boleh tanya-tanya dulu?
Sales: Tentu saja Ibu, dengan senang hati
Calon pelanggan: Kalau model pagar menyerupai ini, harganya berapa?
Sales: bla bla bla... (menjelaskan dengan sopan)


Sekali lagi, dialog-dialog diatas hanya rujukan saja. Kamu bisa menyebarkan teknik sendiri dengan kata-kata dan gaya bahasa masing-masing. Intinya kita harus pandai-pandai membaca situasi. Kalau calon konsumen kelihatannya gaul, boleh juga melontarkan candaan ringan di tengah percakapan.

Berdasar pengalaman saya sih, prosentase rata-rata tingkat keberhasilan mendapat konsumen dengan cara memperlihatkan pribadi pada konsumen menyerupai ini sekitar 1 hingga 5%. Artinya, dari 100 orang yang kita datangi, 1 hingga 5 orang deal.

Namun angka itu tidak mutlak. Tergantung cara kita speak-speak dalam memprospek, kondisi pasar, waktu yang sempurna dan faktor keberuntungan sangat berpengaruh. 

Awal mendirikan bengkel las kanopi di Malang, 8 tahun lalu, saya biasa turun ke jalan pada hari sabtu dan minggu. Karena pada hari libur menyerupai itu, pemilik bangunan biasanya ada di tempat. Kalau hari kerja, mereka sibuk dengan pekerjaan. Kalau sekarang sih (maaf, bukan bermaksud sombong) saya sudah tak perlu nyales dari pintu ke pintu lagi untuk mencari konsumen. Alhamdulillah...  

Mungkin artikel ini juga berguna: Analisa Peluang Usaha Bengkel Las 

Semoga sekelumit tips sederhana ini bermanfaat. Bagi rekan-rekan pemilik perjuangan bengkel las listrik, silahkan tambahkan dongeng pengalaman anda mendatangkan konsumen di kolom komentar. Siapa tahu ilmu yang sahabat bagikan memiliki kegunaan bagi banyak orang. 

Bagikan di medsos: Facebook Twitter Google+

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top