Motivator dan Motivasi Bisnis: Penting Apa Tidak?

Motivator dan Motivasi Bisnis: Penting Apa Tidak?

Banyak artikel yang menunjukkan kumpulan kalimat kata-kata motivasi sukses urusan ekonomi dan karier bertebaran di jagad online. Kutipan kata bijak motivasi dari tokoh motivator terkenal dunia menyerupai Jim Rohn, Nick Vujicic maupun motivator kondang Indonesia semisal Mario Teguh, Andrie Wongso, James Gwee dan segudang lainnya dengan mudah dapat kita temukan di FB, WA, Twitter. Semuanya punya tujuan mulia yaitu menunjukkan sugesti konkret semoga pembaca bersemangat dalam mengejar kesuksesan di bidang urusan ekonomi dan karier.


Yang jadi pertanyaan adalah:

  • Motivasi urusan ekonomi itu penting atau tidak bagi para enterpreneur dan calon pengusaha? 
  • Perlukah perusahaan mendatangkan motivator guna menunjukkan motivasi pada karyawan?

Masih jadi kontroversi alasannya jawabannya tergantung pada eksklusif masing-masing.

Kata-Kata Motivasi itu Cuma Strategi Bisnis?

Ada yang berpendapat kata-kata motivasi hanya sampah. Sekedar permainan jalinan kata-kata bagus yang dijual dengan harga mahal oleh para motivator demi meraup dollar. Cuma seni administrasi urusan ekonomi memanfaatkan kepandaian bersilat lidah, ketenaran, penampilan klimis dan kelihaian mensugesti audiens guna mengisi sekian digit angka ke dalam rekening bank mereka.

Bahkan ada yang secara frontal membuat meme dengan kata-kata menyerupai ini:
"Hidup tak seindah kata-kata Mario T*guh"
Bisa jadi yang membuat kalimat sindiran menyerupai itu yaitu para hatter alasannya rasa iri dengan kesuksesan para motivator. Ungkapan dari perasaan frustasi, galau, putus asa akhir nasib yang tak berpihak.

Maklumlah. Banyak orang merasa sudah berusaha keras, merasa telah bekerja keras peras keringat banting tulang, merasa cukup berjuang gigih sekuat tenaga, merasa sudah melaksanakan segala cara guna meraih sukses. Namun kesudahannya tak sesuai harapan. Yang didapat justru kegagalan, kebangkrutan dan kenistaan.

Sedang para motivator begitu mudahnya menerima kekayaan dan hidup dalam kemewahan. Hanya dengan bicara di depan penerima seminar, mengobral kata-kata motivasi di sosial media, menjual buku-buku motivasi... milyaran rupiah mengalir kolam air bah.

Mungkin itu penyebab ada penilaian bahwa kata-kata motivasi itu hanya seni administrasi urusan ekonomi belaka.

Sudahlah. Kita hargai saja kalau ada sobat maupun kerabat punya opini menyerupai itu. Ini kan negara demokrasi. Semua orang berhak berpendapat sesuai hati nurani, asalkan tak merugikan pihak lain.

Toh kalaupun tudingan miring para hatters di atas benar, apakah ada Undang-Undang yang mengatur larangan untuk jualan kata-kata motivasi? Apakah panitia seminar salah kalau mengundang dan membayar motivator guna memberikan materi motivasi pada peserta?

Motivator kebanjiran job itu alasannya kata-katanya dinilai bermanfaat, bisa menunjukkan dorongan spirit, menginspirasi banyak orang menjadi lebih baik. Artinya, adanya penawaran itu alasannya adanya undangan pasar.
Jika kita merasa kata-kata motivasi itu tak berkhasiat dan hanya trik marketing semata, ya tak usah didengar atau dibaca. Mereka juga tak memaksa kita untuk mengikuti petuahnya kan? Just simple!!
Kembali ke topik awal. Motivasi itu penting dan diharapkan dalam dunia urusan ekonomi atau tidak? Ini opini eksklusif saya.

Moivasi Bisnis itu Penting Jika...

Para pengusaha besar menganggap kehadiran motivator itu penting dalam pengembangan administrasi sumber daya insan (MSDM). Buktinya perusahaan multinasional mengalokasikan anggaran khusus untuk menggundang motivator guna memberi suntikan motivasi pada karyawannya. Biasanya dikemas dalam program seminar, simposium, diklat, pelatihan dan diagendakan rutin dalam waktu tertentu, tiap enam bulan atau setahun sekali

Motivasi urusan ekonomi terkait duduk perkara MSDM karyawan bagi perusahaan itu penting kalau tujuan yang ditargetkan memenuhi sasaran sesuai fungsinya yaitu. 

  • Mendorong gairah dan semangat kerja bawahan, 
  • Meningkatkan budbahasa dan kepuasan kerja karyawan; 
  • Meningkatkan produktivitas kerja karyawan; 
  • Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan; 
  • Meningkatkan disiplin dan menurunkan tingkatan abseni karyawan;
  • Menciptakan suasana dan relasi kerja yang baik; 
  • Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan; 
  • Meningkatkan kesejahteraan karyawan; 
  • Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya *)

Itulah arti pentingnya motivasi bagi perusahaan dan karyawan. Jika motivator bisa mensugesti karyawan menyerupai ke 9 point di atas maka keuntungan perusahaan jauh lebih besar dari sekian juta biaya yang dikeluarkan untuk membeli jasa motivator.

Dan untuk menjadi motivator menyerupai itu butuh investasi berupa skill, pengetahuan dan talenta luar biasa. Mungkin semua orang bisa merangkai kalimat motivasi super sekali. Tapi untuk jadi motivator yang sangup merubah mindset audiens dari negatif menjadi positif? Cuma segelintir

Itu alasan mengapa motivasi itu penting dan motivator layak dibayar mahal.

Motivasi dari Motivator Tak Bermanfaat Jika...

Kebalikan dari uraian di atas, motivasi dari motivator urusan ekonomi sekelas Robert Kiyosaki sekalipun tak ada gunanya apabila tak menunjukkan perubahan signifikan terhadap tujuan yang hendak dicapai perusahaan. Yaitu:
  • Tak bisa mendorong gairah dan semangat kerja karyawan, 
  • Tak bisa meningkatkan budbahasa dan kepuasan kerja pegawai; 
  • Tak sanggup meningkatkan produktivitas kerja karyawan; 
  • Tidak bisa mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan pada perusahaan; 
  • Tak kuat pada peningkatan disiplin dan penurunan tingkatan abseni karyawan;
  • Tak sanggup menciptakan suasana dan relasi kerja yang baik; 
  • Tak dapat meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan; 
  • Tak berdampak pada peningkatan kesejahteraan karyawan; 
  • Tidak bisa mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
Memang, peran motivator bukan faktor utama dalam meningkatkan mutu sumber daya insan dalam perusahaan. Banyak faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi kinerja bawahan. Namun jajaran administrator perusahaan tentu tak akan rela membayar mahal seseorang yang tak sesuai kriteria bukan?

Dan motivator yang hanya terpelajar menulis dan melontarkan kata-kata motivasi tanpa sanggup mempengaruhi orang lain pasti tak akan laku menjual jasa motivasinya.

Kesimpulan:

Hampir semua motivator ternama sepakat bahwa motivator paling baik di dunia yaitu diri sendiri. Nomor dua yaitu siapapun yang sanggup menggugah semangat orang lain untuk memotivasi diri sendiri
Semoga artikel perihal motivasi ini ada faedahnya. Maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan di hati.
  

Sumber referensi:

*) Hasibuan Malayu S. P. Drs. 1996. Manajemen Dasar, _Pengertian dan. Masalah. Jakarta : PT Gunung Agung - menyerupai dikutip dari )



Bagikan di medsos: Facebook Twitter Google+

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top