Para andal urusan ekonomi atau pakar ekonomi dunia punya pendapat berbeda dalam mengklasifikasikan kriteria jasa. Mereka menggunakan metode dasar perbedaan menurut sudut pandang masing-masing. Tokoh-tokoh tersebut antara lain: Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Christopher Lovelock, Joel Evans and Barry Berman, Sullivan, Fitzsimmons, Sasser et al dan lainnya.
Karena banyaknya teori yang menjelaskan pembagian terstruktur mengenai jasa, kami hanya akan membahas kategori urusan ekonomi jasa berdasar 7 faktor penting yang cocok dengan kondisi perekonomian di Indonesia berikut ini:
1. Klasifikasi Jasa Berdasar Segmen Pasar
a. Jasa Kepada Konsumen Akhir
Adalah jasa yang ditujukan untuk menembus pangsa pasar konsumen simpulan (perorangan). Jenis jasa ini biasanya bersifat simpel dan bisa dijalankan oleh siapa saja, bahkan bagi pengusaha pemula sekalipun.Contohnya:
- Jasa transportasi ojek -> membidik pelanggan yang ingin diantar jemput ke daerah tujuan.
- Jasa kursus -> membidik orang yang ingin mendalami ketrampilan tertentu
- Jas Bengkel Las -> pangsa pasarnya konsumen yang ingin memesan pagar, teralis, kanopi
b. Jasa Kepada Konsumen Organisasional
Adalah urusan ekonomi jasa yang ditujukan untuk lembaga, perusahaan atau organisasi tertentu. Karena membidik segmen corporate menengah ke atas, biasanya jasa yang ditawarkan bersifat kompleks dan perlu keahlian profesional. Tak heran kalau untuk membeli jasa ini, diharapkan budged yang sangat mahal.Contoh:
- Jasa konsultasi administrasi -> segmen pasar yang diincar yakni perusahaan besar yang ingin meningkatkan kinerja manajerial
- Jasa Akuntan -> Client yang jadi target marketingnya yakni perusahaan go public untuk membuat laporan keuangan pada para pemegang saham.
- Jasa Perpajakan
Baik jasa kepada konsumen simpulan maupun konsumen organisasional bahwasanya hampir sama. Yang membedakan yakni alasan dalam memilih jasa, kuantitas jasa yang diharapkan dan tingkat kompleksitas pengerjaan jasa tersebut.
2. Klasifikasi Jasa Berdasar Faktor Ketrampilan Penyedia Jasa
a. Professional Service
Adalah layanan jasa yang ditangani oleh para profesional di bidang tertentu. Kebanyakan mereka harus memiliki akta legal dari instansi terkait di pemerintahan untuk membuka perjuangan jenis ini. Perilaku konsumen untuk urusan ekonomi jasa profesional cenderung lebih selektif dalam memilih penyedia jasa sehingga diharapkan servis ekstra untuk menjaring pelanggan loyal.Contoh:
- Jasa Arsitek -> hanya lulusan arsitektur yang dipercaya konsumen untuk urusan merancang bangunan
- Jasa Akuntan
- Jasa Notaris
b. Nonprofessional Service
Merupakan jasa yang tak memerlukan skill profesional atau skill tersebut bisa dipelajari secara mudah. Meskipun secara prinsip tak perlu keahlian khusus, pada kenyataannya pengelola urusan ekonomi jasa biasanya tetap memilih memperkerjakan karyawan yang punya ketrampilan bagus guna melayani pelanggan.Contoh:
- Jasa pemborong bangunan -> tak perlu merekrut lulusan sekolah rancang bangkit untuk dijadikan kuli
- Taksi -> hanya butuh orang yang bisa nyetir untuk bekerja sebagai sopir taxi
- Salon mobil, dll
3. Klasifikasi Jasa Berdasar Tingkat Wujud (Tangibility)
Kriteria ini terkait dengan tingkat keterlibatan produk fisik barang berwujud (tangible) atau produk tidak berwujud (intangible) dengan konsumen. Terbagi dalam 3 kategori yaitu:a. Layanan Sewa Barang (Rented Good Service)
Adalah jasa yang menunjukkan pada konsumen untuk menyewa dan menggunakan produk atau barang tertentu selama jangka waktu tertentu berdasarkan tarif yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kepemilikan atas barang tetap pada pemilik (penyedia jasa). Konsumen hanya berhak menggunakannya dalam jangka waktu yang telah disepakati dan wajib mengembalikan kalau masa sewanya telah berakhir. Jika penyewa masih memerlukannya bisa memperpanjangnya dengan tarif yang berlaku.Contoh:
- Persewaan alat pesta
- Rental PS, mobil, alat berat
- Sewa villa, hotel, rumah, apartemen, gedung dll
b. Jasa Perawatan / Perbaikan Barang Pemilik (Owned Good Service)
Adalah layanan jasa pada produk barang yang dimiliki konsumen untuk perbaikan / reparasi, dirawat / dipelihara oleh penyedia jasa. Barang akan diserahkan pada pemilik (konsumen) kalau sudah dalam keadaan baik secara bentuk maupun fungsi sesuai permintaan dan penyedia jasa akan mendapatkan imbalan berupa ongkos kerjaContoh:
- Servis reparasi laptop, komputer, hp, jam, mobil, sepeda motor, TV
- Laundry
- Jasa perawatan taman
c. Non-goods Servise
Adalah jasa personal berbasis ketrampilan yang tidak berwujud (intangible) meskipun dalam prakteknya layanan tersebut juga butuh peralatan berupa benda`berwujud.Karena karakteristiknya yang tak berwujud, sulit untuk mengukur kualitas layanan jenis ini dan hanya bisa dinilai setelah pekerjaan dilakukan atau selesai dikerjakan. Tingkat kepuasan konsumen juga sangat relatif tergantung masing-masing individu.
Contoh:
- Baby sitter, PRT, tukang kebun
- Salon kecantikan, potong rambut, tata rias pengantin
- Tenaga pengajar les kursus, tutor, motivator
4. Klasifikasi Jasa Berdasar Tujuan
Berdasar tujuan dari pendirian organisasi (usaha), jasa dibagi dalam 2 kategori yaitua. Commercial / Profit Servise
Adalah jasa yang tujuan utamanya untuk mencari keuntungan dari layanan yang ditawarkan pada konsumen. Mungkin 99% perusahaan jasa berbentuk PT, CV, UD, Firma dan yang tak berbadan hukum resmi di Indonesia masuk dalam kategori iniContoh:
- Perbankan
- Transportasi
- Operator telekomunikasi (telpon seluler)
b. Nonprofit Servise
Adalah organisasi jasa yang didirikan dengan tujuan kepentingan sosial dan bukan semata-mata mengejar laba. Bentuknya berupa lembaga atau yayasan, bukan perusahaan.Contoh:
- Yayasan amil zakat
- Panti asuhan
- Yayasan dana pinjaman hibah / lembaga beasiswa
5. Klasifikasi Jasa Berdasar Tingkat Intensitas Karyawan
Kriteria perjuangan jasa berdasar intensitas karyawan atau keterlibatan tenaga kerja, urusan ekonomi jasa dibedakan menjadi 2 yaitu:a. Equipment-Based Service
Adalah layanan berbasis peralatan otomatis. Dimana tugas karyawan sangat kecil karena sebagian besar pelayanan pada pelanggan dilakukan oleh mesin secara otomatis dan tak perlu dioperasikan oleh karyawanContoh:
- ATM
- Wahana permainan game (seperti Timezone)
- Operator seluler
b. People-Based Service
Adalah jenis perjuangan jasa berbasis tenaga insan (karyawan). Artinya, keterlibatan karyawan sangat lebih banyak didominasi dalam menyampaikan pelayanan pada konsumen.Menurut Kotler, pembagian terstruktur mengenai jasa people-based servise ini masih terbagi lagi dalam 3 kategori yaitu: tidak terampil, terampil dan tenaga profesional.
Contoh:
- Jasa sebar brosur, parkir (tidak terampil)
- Jasa servis AC, kulkas, PC (elektronik) panggilan (terampil)
- Jasa IT (profesional)
6. Klasifikasi Jasa Berdasar Tingkat Kontak
Dihubungkan dengan tingkat interaksi kontak antara penyedia jasa dengan konsumen, secara umum urusan ekonomi jasa dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok perjuangan yaitu:a. High Contact Service
Pengertiannya yakni perjuangan jasa yang memerlukan intensitas kontak tinggi antara karyawan penyedia layanan dengan konsumen untuk mendapatkan hasil sesuai ekspektasi pelanggan.Kontak ini bisa berupa konsultasi, penyampaian bahan tutorial, diskusi dan lain sebagainya. Kontak bisa dilakukan dengan pertemuan tatap muka secara pribadi maupun tidak pribadi menggunakan media komunikasi via telpepon, sms, email, chatting, teleconference dll
Kesuksesan urusan ekonomi jasa jenis ini lebih banyak ditentukan oleh faktor interpersonal pegawai. Karena kemampuan karyawan membina korelasi sangat diharapkan dalam berurusan dengan orang banyak khususnya pelanggan maupun calon pelanggan. Misalnya keramahan, sopan santun, style penampilan, cara berkomunikasi, kelihaian melobi, trik closing dan masih banyak lagi. Artinya kredibilitas perusahaan tergantung pada layanan yang diberikan karyawan
Contoh:
- Layanan Kesehatan -> butuh info dari pasien semoga bisa sempurna mendiagnosa penyakit
- Jasa marketing MLM -> perlu skill tinggi dalam menarik minat member baru
- Pialang saham, broker property
b. Low Contact Service
Ialah perjuangan jasa yang tidak terlalu banyak membutuhkan kontak dengan customer sebagai pembeli jasa.Contoh:
- Bioskop -> penonton hanya perlu membeli karcis lalu masuk dalam gedung dan kalem menonton film
- Tempat Wisata
7. Klasifikasi Jasa Berdasar Regulasi
a. Regulated Servise
Adalah urusan ekonomi jasa yang wajib tunduk pada peraturan atau regulasi yang dibuat oleh pemerintah. Pelanggaran bisa menimbulkan izin operasional perjuangan perusahaan dicabutContoh:
- Perusahaan Finansial -> wajib mengikuti Undang-Undang Perbankan dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- Angkutan Umum -> diatur oleh kementerian perhubungan
- Rumah Sakit -> wajib tunduk pana menteri kesehatan
- Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri PPTKIS -> harus mengikuti regulasi dari kementerian tenaga kerja
b. Non Regulated Service
Merupakan perjuangan jasa yang sistem operasionalnya tak perlu mengikuti regulasi dari instansi terkait pemerintahContoh:
- Jasa Katering
- Konveksi
- Event organizer program pernikahan
* * *
Demikian bahan teori ekonomi ihwal klasifikasi, kategori, kriteria dalam mengelompokan jenis jasa dalam kaitannya dengan urusan ekonomi perjuangan di bidang layanan jasa. Mohon maaf kalau ada kesalahan. Semoga bermanfaat dalam bidang ilmu pendidikan maupun penerapannya secara praktis.