Sebagai langkah awal, yuk bersama kita mencar ilmu pengertian atau definisi dari urusan ekonomi jasa. Apa yang dimaksud dengan urusan ekonomi jasa? Apa perbedaannya dengan urusan ekonomi barang? Faktor apa yang menghipnotis kategori / pengelompokan produk barang dan jasa?
Agak sulit untuk membedakan apakah suatu produk masuk kategori barang atau jasa. Hal ini dikarenakan pembelian suatu barang sering kali disertai dengan jasa tertentu. Contoh sederhananya menyerupai ini:
Saat membeli AC (barang), pihak toko elektronik biasanya menawarkan garansi, mengirim barang ke daerah tujuan pelanggan, melaksanakan pemasangan (instalasi) dan sang teknisi menawarkan pelatihan singkat cara mengoperasikan AC tersebut yang notabene masuk kategori jasa.
Sebaliknya, pemesanan jasa sering melibatkan barang yang melengkapinya.
Contoh: Bengkel AC membutuhkan perlengkapan dan sparepart guna memperbaiki AC pelanggan yang rusak. Dalam kasus ini, apakah bengkel tersebut masuk jenis urusan ekonomi jasa atau berdagang onderdil AC?
Kita akan merujuk pada pendapat 3 tokoh maestro ilmu ekonomi yaitu Philip Kotler, Andrian Payne dan Christian Gronross untuk mendefinisikan arti kata “Jasa”.
Definisi jasa menurut Phillip Kotler
jasa yaitu setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak (penyedia jasa) ke pihak lain (konsumen) yang secara prinsip intangibel (tidak berwujud) dan tidak menjadikan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya mampu terkait dan mampu juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Pengertian jasa menurut Adrian Payne
jasa yaitu acara ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel (tidak berwujud) yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi mampu saja muncul dan produksi suatu jasa mampu memiliki atau mampu juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.
Pengertian jasa menurut Christian Gronross
jasa yaitu proses yang terdiri atas serangkaian acara intangible (tidak berwujud) yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas problem pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi pribadi dengan perusahaan jasa.Sumber referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Jasa
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan:- Barang dan jasa yaitu hal yang saling melengkapi dalam proses / alur distribusi dari produsen kepada konsumen.
- Suatu perjuangan dikategorikan termasuk bidang jasa atau barang ditentukan oleh faktor mayoritas dari produk yang dihasilkan atau ditawarkan.
Seperti rujukan di awal, toko AC termasuk urusan ekonomi di bidang penjualan barang sebab faktor dominannya yaitu menjual ac (barang). Dia tak mampu dikasifikasikan sebagai urusan ekonomi jasa meskipun menawarkan garansi, mengirim barang ke daerah tujuan pelanggan, melaksanakan pemasangan (instalasi) dan sang teknisi menawarkan pelatihan singkat cara mengoperasikan AC tersebut. Pelayanan jasa yang diberikan hanya digunakan untuk mendukung atau memberi nilai tambah biar orang tertarik membeli produk di tokonya.
Bengkel Ac termasuk kategori urusan ekonomi jasa dikarenakan faktor dominannya yaitu perbaikan (servise) AC. Dia tak mampu dikelompokkan dalam bidang perjuangan perdagangan barang meskipun juga menjual onderdil AC. Sparepart yang disediakan semata untuk membantu customer supaya tak perlu pergi jauh guna membeli suku cadang yang diharapkan dalam perbaikan AC-nya.
Berdasar rujukan studi kasus simpel di atas, aku menyimpulkan definisi atau pengertian dari urusan ekonomi jasa versi aku adalah:
Suatu kegiatan perjuangan baik perorangan maupun organisasi (perusahaan) yang secara mayoritas bergerak di bidang pelayanan kepada konsumen yang membutuhkan dengan menggunakan sumber daya orang maupun barang sebagai pendukungKesimpulan ini berdasarkan pendapat aku pribadi tanpa melalui kajian ilmiah. Bisa jadi penafsiran / teori tersebut salah. Saya hanya coba menyederhanakan definisi jasa dari para ilmuwan ekonomi yang menurut anutan dangkal aku sulit dimengerti. Maklumlah, meskipun pernah lulus S1 administrasi perusahaan dan selama 15 tahun menggeluti perjuangan di bidang jasa, tapi ilmu urusan ekonomi aku masih cetek. Jadi, tolong jangan dijadikan rujukan untuk materi skripsi ya.